About

Wednesday, September 30, 2015

Pengertian Cerpen beserta Struktur, Ciri-ciri dan Unsur-unsurnya

Pengertian Cerpen beserta Struktur dan Unsur-unsurnya



Tentu kalian tau apa itu cerpen tapi mungkin kalian hanya tau cerpen adalah "Cerita Pendek".
Cerita Pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Maksud dari cerita pendek disini ialah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu sisi saja. Tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib.

Struktur cerpen

Struktur cerpen ada 6 bagian diantaranya, yaitu :

  • Abstrak = merupakan ringkasan atau inti cerita. Abstrak bersifat opsional yaitu sebuah teks cerpen boleh tidak memakai abstrak. 
  • Orientasi = adalah berkaitan dengan pelataran biasanya berupa waktu, tempat dan suasana yang berkaitan dengan cerpen tersebut.
  • Komplikasi = berisi urutan kejadian yang dihubungkan sebab akibat, atau biasa disebut konfil pada cerita tersebut. Pada struktur ini kamu bisa mendapatkan karakter atau watak dari tokoh cerita.
  • Evaluasi = yaitu struktur konflik yang sudah mengarah pada klimaks, disini mulai adanya penyelesaian dari konflik dalam cerita tersebut.
  • Resolusi = pada struktur bagian ini, pengarang mengungkapkan sosusi yang dialami tokoh atau pelaku.
  • Koda = merupakan penutup, berisi nilai ataupun pelajaran yang yang dapat diambil dari suatu teks cerita oleh pembacanya. Atau biasanya berisi pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca (amanat).
 Ciri-ciri cerpen :

  1. Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
  2. Tulisan kurang dari 10.000 kata.
  3. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
  4. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karna mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
  5. Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya.
  6. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
  7. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
  8. Meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
  9. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
  10. Beralur tunggal dan lurus.
  11. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.


Unsur intrinsik cerpen ;

A. Tema

Gagasan pokok yang mendasari dari sebuah cerita. Tema-tema pada umumnya yang terdapat dalam sebuah cerita biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita (tersurat) dan tidak langsung, dimana si pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri (tersirat).

B. Alur (Plot)

Jalan dari cerita sebuah karya sastra. Secara garis besarnya urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara antara lain: perkenalan > mucul konflik atau permasalahan > peningkatan konflik – puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik > penyelesaian.

C. Setting atau latar

Berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita tersebut.

D. Tokoh Atau Pelaku

Yaitu pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai watak , sikap, sifat dan juga kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antagonis (lawan dari tokoh utama atau protagonis) dan tokoh figuran  (tokoh pendukung untuk cerita).

E. Penokohan (perwatakan)

Pemberian sifat pada tokoh atau pelaku cerita. Sifat yang telah diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, serta pandangan tokoh terhadap sesuatu. 
Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:
  • Metode penokohan analitik adalah metode penokohan yang memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misalnya seperti: penakut, sombong, pemalu, pemarah, keras kepala, dll.
  • Metode dramatik adalah suatu metode penokohan secara tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui: Penggambaran fisik (Misalnya berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit, dll), penggambaran melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain, Teknik reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pendapat, sikap, dsb).
 F. Sudut Pandang (Point of View)

Adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya yaitu sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang  “aku”), sudut pandang peninjau (orang ke-3), dan sudut pandang campuran. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang atau kata ganti orang dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara):
  • Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “aku , saya” dll.
  • Jamak, yaitu ditandai oleh “kata kami dan kita”.
2. Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
  • Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “kamu, engkau, saudara, ada, bapak,” dll.
  • Jamak, yaitu ditandai oleh kata “kalian”.
3. Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
  • Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “Ia, dia, beliau,” dll.
  • Jamak, taitu ditandai oleh kata “mereka”.
 G. Amanat atau pesan

Yaitu amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya.


Unsur-Unsur Ekstrinsik


A. Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat penulis yang  mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen tersebut. Ada beberapa latar belakang yang mempengaruhi penulis, diantaranya adalah:

1. Ideologi Negara
2. Kondisi Politik
3. Kondisi Sosial, dan
4. Kondisi ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.

B. Latar belakang penulis

Latar belakang penulis adalah faktor-faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, antara lain:

1. Riwayat hidup sang penulis

Riwayat hidup sang penulis berisi tentang biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen.

2. Kondisi psikologis

Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita. Mood atau psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa yang ada di dalam cerita mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.

3. Aliran sastra penulis

Aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.

C. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen

1. Nilai agama

Nilai agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan ajaran agama.

2. Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

3. Nilai moral

Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.

4. Nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.

 Berikut beberapa pengertian menurut Para Ahli :
  1. Sumardjo & Saini
    Cerpen merupakan cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi akan tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek.
  2. Menurut KBBI
    Cerpen ialah berasal dari dua kata yaitu cerita yang artinya tuturan tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal dan pendek berarti kisah yang diceritakan pendek (tidak lebih dari 10.000 kata) yang memberikan kesan dominan dan memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam ceritanya. Menurutnya tidak ada cerpen yang panjangnya sampai 100 halaman.
  3. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
    Cerpen yaitu cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan 17 halaman kuarto spasi rangkap dan terpusat pada dirinya sendiri.
  4. Hendy
    Cerpen ialah suatu kisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
  5.   Aoh. K.H
    Cerpen yaitu salah satu karangan fiksi atau rekaan yang biasa disebut dengan kisahan prosa pendek.
  6. J.S. Badudu
    Cerpen merupakan cerita yang menjurus dan terfokus pada satu peristiwa .
  7. H. B. Jassin
    Mengatakan bahwa cerpen ialah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian dan penyelesaian.

    Nah itulah Pengertian Cerpen beserta Struktur, Ciri-cirinya dan Unsur-Unsurnya . Terimakasih bagi yang sudah membaca, semoga bermanfaat buat kalian semuaaa..

0 komentar:

Post a Comment